Peranan Guru Sebagai Pemimpin Diskusi

Untuk mempertahankan kelangsungan, kelancaran dan efektivitas diskusi, guru sebagai pemimpin diskusi memegang peranan menentukan. Hadisusanto, dkk. (1980) menyebutkan sejumlah peranan yang harus dimainkan guru sebagai pemimpin diskusi, adalah berikut.

  1. Initiating, yakni menyarankan gagasan baru, atau cara baru dalam melihat masalah yang sedang didiskusikan.
  2. Seeking information, yakni meminta fakta yang relavan atau informasi yang otoritarif tentang topik diskusi.
  3. Giving information, yakni fakta yang relavan atau menghubungkan pokok diskusi dengan pengalaman pribadi peserta didik.
  4. Giving opinion, yakni memberi pendapat tentang pokok yang sedang dipertimbangkan kelompok, bisa dalam bentuk menantang konsesus atau sikap “nrimo” kelompok.
  5. Clarifying, yakni merumuskan kembali pernyataan sesorang; memperjelas pernyataan sesorang anggota.
  6. Elaborating, yakni mengembangkan pernyataan seseorang atau memberi contoh atau penerapan.
  7. Controlling, yakni menyakinkan bahwa giliran bicara merata menyakinkan bahwa anggota yang perlu bicara, memperoleh giliran bicara.
  8. Encouraging, yakni bersikap resetif dan responsitif terhadap pernyataan serta buah pikiran anggota.
  9. Setting Standards, yakni memberi atau meminta kelompok menetapkan, kriteria untuk menilai urunan anggota.
  10. Harmonizing, yakni menurunkan kadar ketegangan yang terjadi dalam diskusi.
  11. Relieving tension, yakni melakukan penyembuhan setelah terjadinya tegangan.
  12. Coordinating, yakni menyimpulkan gagasan pokok yang timbul dalam diskusi, membantu kelompok mengembangkan gagasan. Orientating, yakni menyampaikan posisi yang telah dicapai kelompok dalam diskusi dan mengarahkan perjalanan diskusi selanjutnya.
  13. Testing, yakni menilai pendapat dan meluruskan pendapat kearah yang seharusnya dicapai.
  14. Consensus Testing, menilai tingkat kesepakatan yang telah dicapai dan menghindarkan perbedaan pandangan.
  15. Summarizing, yakni merangkum kesepakatan yang telah dicapai.